Negara China telah mendeklarasikan bahwa mereka telah menemukan obat yang begitu paten yang telah di temukan untuk “Virus Corona” yang sangat meresahkan negara tersebut, obat yang di kembangkan oleh institut Virologi Wuhan, dimana mereka memanfaatkan obat dari remdesivir dimana obat tersebut dulu telah digunakan untuk menangani dari virus yang sempat terkenal dulu yang telah terobati dengan obat ini, yaitu virus ebola yang sempat trending.
Oleh para peneliti tersebut, mereka telah menemukan kombinasi yang menakjubkan dari obat tersebut. Dimana remdisivir di kolaborasikan dengan obat malaria chloroquineyaitu obat yang dipakai untuk memerangi malaria, mereka berpendapat bahwa kombinasi itu dapat mengatasi virus corona dengan efektif dan ampuh dan para peneliti dari China tersebut juga tela mematenkannya pada tanggal 21 Januari 2020 lalu.
Obat Remsidisivir adalah obat yang dikembangkan sudah lama oleh perusahaan Amerika Serikat yang bergerak di bidang Biotekhnologi, Gilead Sciences, dimana perusahaan ini khusus bergerak dalam menanggulangi virus Ebola pada tahun 2013 sampai 2016 lalu. Tetapi setelah obat ini di kembangkan lebih jauh ternyata ada hal lain yang mengejutakan, karena obat ini dapat mengobati berbagai virus lain yang berbahaya.
Di tahun 2016 lalu Gilead sebenarnya sudah mengajukan untuk kepatenan obat ini untuk virus corona sebelum viral seperti saat ini, akan tetapi tidak disebutkan namanya bahwa obat tersebut adalah Remsidivir, Hingga sampai pada akhirnya di ahun 2017 lalu perusahaan dari jurnal Science Transational Medicine mengemukakan bahwa obat tersebut dengan kode GS-5734, dimana kode tersebut adalah nama lain dari Remsidivir.
Dari pihak Gilead sudah melakukan lebih lanjut untuk mengembangkan obat tersebut dengan menggabungkan berbagai senyawa yang di butuhkan untuk menyempurnakannya, hinggaakhirnya resmi untuk di patenkan dang digunakan oleh seluruh dunia untuk memerangi virus ini.
Juru bicara dari Gilead menuturkan “Kami masih belum bisa berkomentar tentang pendaftaran paten ini karena ada keterlambatan 18 bulan sebelum pengajuan di publikasikan”, di kutip pada South China Morning Post (SCMP) dalam pernyataan terakhirnya.
Kesimpulannya bahwa obat untuk virus corona sendiri sudah ditemukan dan masih di kembangkan agar lebih sempurna untuk digunakan oleh seluruh dunia, dan menunggu saja untuk di patenkan oleh negara tersebut.