Semua anak-anak pasti akan bahagia jika bermain di kolam bola. Akan tetapi, dibalik kebahagiaan mereka tersebut terdapat risiko akan tertular penyakit berbahaya seperti meningitis ataupun pneumonia.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Georgia menemukan adanya berbagai bakteri yang bisa menghadirkan berbagai penyakit berbahaya. Dalam penelitiannya, mereka memeriksa enam kolam bola di Amerika Serikat yang dijadikan tempat terapi bagi anak-anak yang mengidap autisme.
“Dalam kolam bola anak sering sekali terjadi kontaminasi dengan kotoran, feses, muntah, hingga urine,” buka dr Mary Ellen Oesterle selaku pemimpin penelitian.
Hasil penelitian menemukan adanya 31 jenis bakteri yang terdapat di dalam kolam bola anak. Sembilan diantaranya adalah bakteri patogen yang bisa menjadi penyebab munculnya penyakit berbahaya.
Salah satu bakteri yang ditemukan dalam penelitian adalah bakteri Enterococcus faecalis yang menjadi penyebab dari penyakit infeksi saluran kemih dan meningitis. Staphylococcus hominis juga menjadi salah satu bakteri yang ditemukan dalam penelitian itu. Bakteri ini merupakan penyebab dari penyakit infeksi aliran darah.
Selain kedua bakteri tersebut, juga ada bakteri Streptococcus oralis yang bisa menyebabkan gangguan pernapasan serta bakteri Acinetobacter lwoffii yang menjadi penyebab dari pneumonia.
Kondisi yang kotor di dalam kolam bola menjadikannya sebagai tempat sarang bakteri. Apalagi hal itu juga ditambahkan dengan waktu pembersihan yang baru berlangsung setelah hitungan minggu. Dengan rentang waktu selama itu, maka hal itu sangat memungkinan bagi mikroorganisme untuk berkembang biak dan menginfeksi orang yang ada di sekitar mereka.
Anak-anak yang memiliki luka di kulit sangat rentan terkena bakteri ini terlebih jika mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang cukup sering terganggu.
“Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan bahwa kolam bola bisa menjadi tempat yang dapat menimbulkan berbagai infeksi berbahaya,” ucapan Presiden Asosiasi for Professionals in Infection Control and Epidemiology, Karen Hoffmann.
Kolam bola memang menjadi salah satu tempat yang populer bagi anak-anak sejak pemasangan yang dilakukan oleh beberapa restoran di tahun 1980-an. Selain dijadikan tempat hiburan bagi anak-anak di ruang publik, kolam bola juga bisa menjadi terapi fisik bagi anak-anak pengidap autisme.