Sipilis, atau sifilis, dapat menunjukkan berbagai gejala pada wanita, tergantung pada tahap infeksi. Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang yang terinfeksi sifilis akan mengalami gejala, dan gejala dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Sifilis memiliki empat tahap utama: primer, sekunder, laten, dan tersier.
1. Tahap 1: Sipilis Primer Pada tahap ini, gejala yang paling umum adalah munculnya chancre, yaitu luka terbuka atau sariawan yang muncul di tempat bakteri masuk ke dalam tubuh. Chancre biasanya tidak menyakitkan, dan wanita mungkin tidak menyadari keberadaannya jika chancre muncul di dalam vagina atau leher rahim. Chancre ini biasanya sembuh sendiri dalam beberapa minggu, tetapi meski chancre hilang, bakteri sifilis masih aktif di dalam tubuh.
2. Tahap 2: Sipilis Sekunder Tahap sekunder sifilis ditandai dengan munculnya gejala yang lebih nyata, termasuk ruam kulit, luka, atau bercak merah yang dapat menyebar ke seluruh tubuh. Wanita dengan sifilis sekunder juga dapat mengalami gejala flu, seperti demam, sakit kepala, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala ini biasanya muncul beberapa minggu setelah chancre muncul.
3. Tahap Laten: Tahap laten sifilis adalah fase di mana gejala mungkin tidak terlihat, tetapi bakteri masih ada dalam tubuh. Pada tahap ini, wanita mungkin tidak merasakan gejala apapun, tetapi sifilis tetap dapat merusak organ dalam, seperti jantung, otak, dan sistem saraf. Tes darah khusus diperlukan untuk mendeteksi sifilis pada tahap laten ini.
4. Tahap Tersier: Tahap tersier sifilis dapat terjadi beberapa tahun setelah infeksi awal dan melibatkan kerusakan organ internal yang serius. Gejala pada tahap ini sangat bervariasi, tergantung pada organ yang terpengaruh, dan dapat mencakup gejala seperti masalah kardiovaskular, gangguan neurologis, atau kerusakan organ lainnya.
Penting untuk diingat bahwa sifilis dapat diobati dengan antibiotik, terutama jika diobati pada tahap awal infeksi. Oleh karena itu, jika ada kecurigaan terhadap sifilis atau jika ada gejala yang mencurigakan, segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan sangat penting. Pencegahan sifilis melibatkan praktik seks yang aman, seperti penggunaan kondom, dan pemeriksaan kesehatan rutin, terutama bagi mereka yang memiliki risiko tinggi terkena infeksi menular seksual. Kesadaran dan pendidikan masyarakat tentang gejala sifilis juga dapat membantu dalam pencegahan dan deteksi dini penyakit ini.