Bisa, dan cukup berhasil saya terapkan selama ini.
Namun, saya berikan definisi trading terlebih dahulu.
Trading adalah kegiatan membeli dan menjual saham dengan tujuan mendapatkan capital gain. Jadi makna trading sebenarnya sangat luas, tidak hanya kegiatan jual beli saham dengan analisa teknikal.
Saya percaya, trading dan investing bukanlah hal yang hitam putih, melainkan sebuah spektrum.
Ada beberapa alasan mengapa saya lebih menerapkan trading pada emiten tertentu
1. Berpotensi memperoleh capital gain yang bisa digunakan untuk membeli saham lain. Jadi bisa membentuk efek bola salju.
2. Lebih rendah risiko, jadi lebih tenang.
3. Tidak harus selalu dipantau, jadi meski kebetulan sedang ada kesibukan tidak masalah.
4. Berpotensi mendapatkan gain hampir setiap hari.
Untuk itu, ada beberapa prinsip. Mungkin sedikit kontroversial dan ini hanya penyederhanaan:
1. Diversifikasi pada semua emiten yang masuk kriteria. Tujuannya agar bisa memperoleh untung setiap hari dan mengurangi risiko. Karena hampir semua emiten pada akhirnya akan gain, namun tidak berbarengan. Jadi risiko berkurang, potensi gain tidak berubah signifikan. Efek bola salju akan lebih terasa ketika kita mendapatkan gain lebih sering dibandingkan hanya sesekali meskipun total persentase gainnya sama.
2. Lelucon “jika loss maka saya investasi” ternyata ada benarnya. Lebih baik kita biarkan saja dan sesekali averaging down dibandingkan cut loss.
3. Potensi gain terbesar berada di saham lapis dua dan tiga. Tetap miliki saham blue chip undervalue untuk investasi.
4. Tidak perlu memiliki dua RDN khusus investasi dan trading. Karena ada saham yang hanya cocok untuk trading dan ada saham yang hanya cocok untuk investasi.
5. Bluechip overvalue cocok untuk trading.
Seperti yang saya katakan, tidak semua saham layak untuk trading. Hanya saham overvalue yang memiliki growth dan saham lapis dua atau tiga yang sangat mudah naik turun menembus harga wajar.
Pembahasannya cukup kompleks. Ada beberapa teknik lain seperti “bermain di titik harga wajar”, “manfaatkan saham bagus namun dengan spread lebar”, “cuan besar di saham tidak likuid”, dll. Silakan diskusi di kolom komentar. Saya juga coba kupas dalam webinar pada slide selanjutnya.